TENGGARONG – Pemerintah Kecamatan Tenggarong Seberang semakin serius dalam mendorong pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di tahun 2025. Dengan jumlah pelaku usaha yang mencapai 6.000 orang, berbagai langkah strategis terus digalakkan untuk meningkatkan daya saing produk lokal dan memperluas akses pasar.
Camat Tenggarong Seberang, Tego Yuwono, menegaskan bahwa selain membangun ekosistem bisnis yang kuat, pihaknya juga menargetkan promosi produk UMKM ke wisatawan sebagai salah satu strategi utama dalam memperluas pangsa pasar.
“Kami juga mendorong promosi kepada wisatawan dengan harapan ini menjadi peluang bagi pelaku UMKM untuk memperluas pasar,” ujar Tego, Selasa (4/3/2025).
Tak hanya fokus pada wisatawan, pemerintah kecamatan juga bekerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disprindag) serta Dinas Koperasi dan UKM (Diskop) Kukar untuk membantu produk-produk UMKM menembus pasar modern, seperti Alfamart, Alfamidi, dan ritel besar lainnya.
Namun, untuk bisa masuk ke jaringan ritel nasional, standarisasi produk menjadi syarat utama. Pelaku UMKM harus memiliki kemasan produk yang menarik, sertifikasi halal, serta izin BPOM agar dapat bersaing di tingkat yang lebih luas.
“Kami mendorong dinas terkait untuk membantu pelaku usaha dalam memperoleh sertifikasi dan meningkatkan kualitas produk mereka agar bisa bersaing di pasar yang lebih besar,” jelas Tego.
Upaya pemerintah kecamatan ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan para pelaku UMKM, tetapi juga sebagai langkah nyata dalam mengurangi kesenjangan ekonomi dan mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah.
“Kami harap pemberdayaan ini bisa berdampak positif bagi perekonomian lokal dan membuka peluang lebih luas bagi pelaku usaha di Tenggarong Seberang,” tutupnya. (Adv)