Kecamatan Sebulu Fokus Percepat Penanganan Sampah dan Penguatan Pertanian di 2025

Oleh redaksi

pada Senin, 7 April 2025

Camat Sebulu, Edy Fachruddin (Istimewa)

TENGGARONG – Kecamatan Sebulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), tengah menyiapkan langkah transformasi besar dalam pelayanan dan pembangunan wilayah. Tahun 2025 diproyeksikan sebagai tahun percepatan, dengan dua fokus utama: pengelolaan sampah dan penguatan infrastruktur pertanian.

Camat Sebulu, Edy Fachruddin, mengungkapkan bahwa persoalan sampah kini menjadi prioritas utama yang tengah dihadapi. Dukungan armada baru berupa truk, pickup L300, dan kendaraan roda tiga memperkuat upaya ini.

Baca juga  Disperkim Kukar Fokus Genjot Sertifikasi Aset Daerah untuk Tingkatkan PAD

“Saat ini kami memiliki dua truk, satu pickup, dan dua kendaraan roda tiga. Sayangnya, dua unit roda tiga masih dalam kondisi rusak. Tapi kami tetap optimistis, karena langkah awal sudah kami miliki,” ujarnya, Senin (7/4/2025).

Di sektor pertanian, Kecamatan Sebulu terus menggeliat. Salah satu program andalan adalah pengembangan kawasan terintegrasi Muara Kaman–Sebulu, yang mulai menunjukkan hasil positif.

Baca juga  Perluas Jangkauan Jaminan Sosial, Pemkab Kukar Pastikan Pekerja Rentan Tak Terabaikan

Jalan pertanian yang menghubungkan kedua kecamatan ini telah membuka akses vital bagi para petani, dengan dukungan langsung dari TNI yang membantu percepatan pembangunan.

“Kami sangat terbantu dengan kehadiran TNI. Progres jalan pertanian jadi jauh lebih cepat, dan petani pun merasakan manfaat langsung,” jelasnya.

Saat ini, hampir 600 hektare lahan sawah telah dikelola di Sebulu, dan produktivitas pertanian diproyeksikan akan meningkat seiring membaiknya infrastruktur.

Baca juga  Petani Milenial Terus Tumbuh di Kukar, Brigadir Diharap Jadi Salah satu Pendorong

“Harapan kami sederhana, dengan jalan yang layak dan dukungan teknis yang cukup, petani bisa lebih sejahtera. Dan tentu, roda ekonomi desa bisa terus bergerak,” tambahnya.

Edy menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat sebagai kunci keberhasilan program pembangunan.

“Kami percaya, perubahan itu butuh kebersamaan. Apa pun yang kami rancang, tidak akan berhasil tanpa keterlibatan warga,” ungkapnya. (Adv)

Bagikan: