Sukses Kembangkan SOE, Dispar Kukar Siap Hadirkan Ruang Terbuka Budaya di Taman Titik Nol

Oleh redaksi

pada Sabtu, 22 Maret 2025

Suasana di SOE (Istimewa)

TENGGARONG – Kutai Kartanegara (Kukar) perlahan tapi pasti menata wajah kotanya sebagai pusat kreativitas. Salah satu langkah nyatanya terlihat dari geliat kawasan Simpang Odah Etam (SOE), yang kini menjelma sebagai pusat kegiatan seni, budaya, dan ekonomi kreatif di tengah Kota Tenggarong.

Berada di jantung kota, tepat di sisi Museum Mulawarman, kawasan SOE kini bukan lagi sekadar persimpangan jalan. Ia telah tumbuh menjadi ruang publik yang memberi panggung bagi ekspresi masyarakat. Mulai dari pertunjukan musik, bazar kuliner lokal, hingga galeri mini hasil karya anak muda.

Baca juga  Pemkab Kukar Genjot Pembinaan UMKM, Prioritaskan Sertifikasi Halal dan Branding Produk

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata Kukar, Arianto, menyebut kawasan ini sebagai “ikon baru kreativitas Kukar”, yang kehadirannya lahir dari dorongan kolaboratif antara pemerintah, komunitas, dan pelaku UMKM.

“SOE adalah titik temu. Di sini kita melihat tradisi lokal berpadu dengan semangat inovasi. Masyarakat bukan hanya penonton, tapi juga aktor utama,” kata Arianto, saat ditemui di sela-sela kegiatan akhir pekan, Sabtu (22/3/2025).

Kegiatan rutin setiap Sabtu malam menjadi magnet utama. Suasana yang semarak diisi dengan alunan musik, atraksi budaya, serta ragam kuliner yang menggoda lidah. Bagi para pelaku kreatif, ini adalah etalase untuk menunjukkan identitas dan gagasan.

Baca juga  Kukar Dorong Pertumbuhan Ekonomi Lewat Pengembangan 12 ribu Hektare Kawasan Industri

Dispar Kukar tak berhenti pada revitalisasi SOE. Kawasan Taman Titik Nol di seberangnya kini tengah dirancang menjadi panggung budaya terbuka, tempat masyarakat bisa menikmati pertunjukan seni dalam suasana yang santai dan inklusif.

“Ruang publik seperti ini harus hidup. Kita sedang tata ulang eks kawasan Tanjung menjadi teras pertunjukan. Tujuannya jelas: memberi ruang bagi seni untuk tampil dan tumbuh,” ujar Arianto.

Tak hanya itu, kawasan Pusat Jajanan Serba Ada (Pujasera) yang berdekatan dengan Menara Tuah Himba juga menjadi perhatian. Dispar Kukar tengah merancang ulang penataan area ini menjadi sentra kuliner yang modern namun tetap mengedepankan cita rasa lokal.

Baca juga  Sanga Cabe Kukar Raih Penghargaan MURI Lewat Inovasi Sambal di Ajang Nasional

Menurut Arianto, keberhasilan SOE dan kawasan penyangganya akan sangat ditentukan oleh partisipasi aktif masyarakat. Pemerintah hadir sebagai fasilitator, namun energi utama harus datang dari komunitas dan pelaku usaha lokal.

“Kita ingin ini jadi gerakan bersama. Kalau berhasil di SOE, model ini bisa kita duplikasi ke kecamatan lain. Setiap daerah punya potensi yang bisa diangkat lewat kreativitas,” katanya. (Adv)

Bagikan: