TENGGARONG — Kehadiran pabrik pengolahan rumput laut di Kecamatan Muara Badak, Kutai Kartanegara (Kukar), menjadi sinyal kuat transformasi ekonomi lokal. Camat Muara Badak, Arfan, mendorong masyarakat setempat untuk tidak hanya menjadi pemasok bahan baku, tetapi juga aktif dalam seluruh rantai hilirisasi komoditas unggulan tersebut.
“Rumput laut sudah menjadi komoditas andalan Muara Badak dalam beberapa tahun terakhir. Sebelumnya hasil panen dikirim mentah ke Sulawesi, tapi sekarang sudah bisa diolah langsung di sini,” ujar Arfan, Selasa (20/5/2025).
Ia melihat pabrik ini sebagai peluang besar yang harus dimanfaatkan untuk membangun ekonomi berbasis potensi lokal. Menurutnya, pengolahan di daerah akan memperkuat kemandirian ekonomi masyarakat dan mengurangi ketergantungan pada pasar luar.
“Kalau bisa diolah di sini, otomatis nilai jualnya lebih tinggi. Uang pun berputar di wilayah kita sendiri, bukan keluar daerah,” jelasnya.
Arfan juga mengingatkan pentingnya peran aktif warga dalam proses hilirisasi, baik sebagai tenaga kerja maupun pelaku usaha yang mengembangkan produk turunan rumput laut.
“Kita ingin ekonomi masyarakat tumbuh dari bawah dan berkelanjutan. Pabrik ini bukan hanya fasilitas industri, tapi juga peluang peningkatan ekonomi bagi warga,” tutupnya.
Selain membuka lapangan kerja baru, hilirisasi rumput laut juga dinilai membuka potensi UMKM untuk berkembang. Produk seperti makanan olahan, kosmetik, hingga bahan tambahan industri bisa dikembangkan langsung oleh masyarakat setempat.
Arfan berharap langkah ini menjadi awal dari transformasi ekonomi yang lebih merata, dengan melibatkan masyarakat dalam setiap tahap pengolahan dan pemasaran rumput laut.(Adv)