Diskop UKM Bongkar Omzet Fantastis UMKM Simpang Odah Etam: Bisa Tembus Rp150 Juta

Oleh redaksi

pada Jumat, 30 Mei 2025

Simpang Odah Etam (Istimewa)

TENGGARONG – Dinas Koperasi dan UKM (DiskopUKM) Kutai Kartanegara mengungkap fakta mengejutkan terkait perputaran ekonomi UMKM di kawasan Simpang Odah Etam.

Kawasan yang kini menjadi sentra kegiatan UMKM malam hari tersebut tercatat mampu menghasilkan omzet hingga Rp150 juta per malam, menjadikannya salah satu pusat pertumbuhan ekonomi kreatif terbesar di Kukar saat ini.

Kepala Bidang Pengembangan UKM DiskopUKM Kukar, Fathul Alamin, menyampaikan bahwa dari hasil pendataan terbaru, rata-rata omzet pelaku UMKM yang berjualan di Simpang Odah Etam mencapai minimal Rp50 juta per malam.

Bahkan, angka tersebut bisa meningkat hingga lebih dari dua kali lipat tergantung jumlah tenant dan transaksi malam itu.

“Kalikan saja dengan 4 malam dalam sebulan, potensi ekonominya sangat signifikan,” ujarnya, Sabtu (30/5/2025).

Baca juga  Tiga Program Strategis Distanak Kukar Dukung Target Kemandirian Pangan 2025

Fathul menjelaskan bahwa setiap tenant bisa menghasilkan omzet antara Rp500 ribu hingga Rp3 juta per malam, tergantung jenis produk dan strategi penjualan masing-masing.

Menurutnya, data ini membuktikan bahwa program-program yang dijalankan Pemkab Kukar bukan sekadar seremoni belaka, tetapi benar-benar menciptakan dampak ekonomi langsung bagi masyarakat.

“Pemerintah tidak asal menghamburkan anggaran. Justru kami ingin menciptakan dampak ekonomi langsung ke masyarakat,” tambahnya.

Fathul juga mencontohkan kolaborasi dengan Dinas Pariwisata yang mampu menghasilkan efek ekonomi besar meski hanya menggunakan anggaran minimal untuk fasilitasi acara.

Hal ini menjadi cerminan bahwa efektivitas program bisa lebih diutamakan daripada besarnya anggaran.

Dalam pengelolaan kegiatan UMKM di Simpang Odah Etam, DiskopUKM Kukar bekerja sama dengan komunitas Kukar Kuliner sebagai mitra strategis.

Baca juga  Dispar Kukar Bangun Ekosistem SDM Digital, Siapkan Talenta Lokal Hadapi Era Promosi Kreatif dan IKN

Salah satu tokoh penting yang berperan besar adalah Ibu Tiara, yang mengoordinasi publikasi digital melalui media sosial, khususnya Instagram.

Tenant yang ikut serta berasal dari beragam latar belakang, seperti pedagang kaki lima, pelaku pasar malam, pedagang Car Free Day, dan usaha kuliner jalanan.

Para pelaku usaha disyaratkan memiliki akun Instagram, menjual produk buatan sendiri, aktif secara digital, dan memiliki materi promosi yang memadai.

Tingginya minat terlihat dari jumlah pendaftar yang menembus lebih dari 600 pelaku UMKM. Namun karena keterbatasan area, hanya 60–150 tenant yang bisa ditampung dalam setiap gelaran malam minggu.

Untuk itu, dilakukan sistem kurasi, dan pelaku yang belum lolos tetap mendapat pendampingan dan edukasi lanjutan dari pemerintah.

Sebanyak 10 tenant baru bahkan telah dipersiapkan sejak Ramadan lalu. Mereka dibekali keterampilan pemasaran digital hingga edukasi budaya, seperti pemanfaatan kain tradisional sebagai bagian dari identitas dagang.

Baca juga  Kebijakan Ekspor Tanpa Kuota Disambut Disperindag Kukar, UMKM Didorong Naik Kelas

DiskopUKM Kukar juga mendorong transaksi non-tunai melalui QRIS serta memastikan standar kualitas produk terjaga, baik dari segi bahan hingga penyajian.

“Kami punya sistem quality control. Setiap malam minggu ada pengawasan, dan evaluasi bulanan dilakukan untuk menilai performa produk. Jika tidak laku, kami sarankan berinovasi,” terang Fathul.

Dengan pendekatan terstruktur dan kolaboratif ini, kawasan Simpang Odah Etam kini telah tumbuh menjadi ikon pemberdayaan UMKM Kukar.

Banyak tenant yang awalnya hanya berjualan secara tradisional, kini mulai berkembang membuka ruko, outlet, hingga memperkuat branding produk mereka secara profesional. (Adv)

Bagikan: