TENGGARONG – Empat desa di Kecamatan Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur, akan mengalami perubahan besar. Investor asal Malaysia tengah menjajaki investasi multi-sektor yang mencakup perkebunan, industri, pariwisata, dan perumahan.
Desa Loa Raya, Loa Pari, Loa Ulung, dan Tanjung Batu direncanakan menjadi kawasan terpadu seluas lebih dari 1.000 hektare, dengan pengembangan berbasis potensi unggulan masing-masing wilayah.
“Ini investasi besar yang akan dilaksanakan melalui PT Megah Utama Mandiri (MUM),” ujar Kepala Desa Loa Raya, Martin, Rabu (16/7/2025).
Investor berasal dari grup usaha Malaysia yang dipimpin Dato Tan Sri, pengusaha terkemuka sekaligus pemegang saham mayoritas perusahaan MKH.
Dalam rencana pengembangan, Loa Raya difokuskan pada kebun durian, singkong, dan pisang. Loa Pari diarahkan ke sektor agrowisata dan perkebunan, Loa Ulung untuk kawasan perumahan dan lahan pertanian, sedangkan Tanjung Batu menjadi pusat industri dan pengolahan hasil tani.
Martin menjelaskan, seluruh desa telah dibagi dalam blok-blok sesuai fungsi. Tim akan segera melakukan survei lapangan untuk memastikan kecocokan lahan dengan jenis komoditas yang akan ditanam. “Skema kerja sama berbasis bagi hasil, lahan tetap milik warga,” ujarnya.
Salah satu nilai tambah besar dari proyek ini adalah pembangunan pabrik pengolahan hasil pertanian di Tanjung Batu. Pabrik ini akan dilengkapi akses sungai dan kemungkinan pembangunan pelabuhan kecil untuk distribusi hasil produksi.
“Pabrik ini kunci penguatan rantai pasok. Hasil tani empat desa akan ditampung, dan jika kurang, suplai bisa datang dari desa sekitar,” tambah Martin.
Untuk kebutuhan pabrik dan perumahan, lahan akan dibebaskan secara bertahap. Namun sebagian besar lahan tetap dikelola warga melalui skema koperasi desa atau BUMDes.
“Warga akan menerima 25 persen hasil usaha, sementara 75 persen untuk investor. Ini langkah maju, asalkan dikelola secara transparan dan profesional,” tegasnya. (Adv)