TENGGARONG – Di ujung utara Kutai Kartanegara (Kukar), Kecamatan Tabang masih menghadapi tantangan besar: akses jalan yang minim dan belum merata. Kondisi ini membuat konektivitas antardesa terhambat, bahkan beberapa wilayah masih terisolasi.
Camat Tabang, Rakhmadani Hidayat, menegaskan bahwa peningkatan infrastruktur tetap menjadi prioritas utama pada 2025. Rencana tersebut telah tercantum dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) sebagai pijakan untuk mempercepat pembangunan di wilayah hulu.
“Sampai saat ini infrastruktur jalan, termasuk jembatan masih menjadi perhatian kami,” tegasnya, Kamis (14/8/2025).
Ia memaparkan, jalur Desa Umak Bekuai–Bila Talang dan Umaq Tukung–Tabang Lama menjadi contoh wilayah yang sulit diakses kendaraan roda empat maupun roda enam. Kondisi jalan yang rusak parah membatasi pergerakan warga dan distribusi logistik.
“Kami terus menyuarakan ini ke Dinas PU Kukar. Jalan bisa diakses, tapi belum bisa dilalui kendaraan secara maksimal,” ujarnya.
Selain itu, pembangunan jembatan penghubung antardesa juga menjadi kebutuhan mendesak. Bentang jembatan Umaq Tukung–Tabang Lama dan Umaq Bekuai–Bila Talang masing-masing diperkirakan 75 meter, sementara Sidomulyo–Umaq Bekuai mencapai sekitar 120 meter.
Rakhmadani berharap ada dukungan penuh dari sisi perencanaan dan anggaran agar perbaikan infrastruktur segera terwujud. Menurutnya, akses yang lancar akan mempercepat pertumbuhan ekonomi dan membuka peluang baru bagi masyarakat.
“Harapan besar masyarakat akses infrastruktur ini bisa segera dinikmati dan membawa dampak baik,” pungkasnya. (Adv)