TENGGARONG — Sampah masih menjadi problem klasik yang berimbas besar terhadap kesehatan dan lingkungan. Tanpa pengelolaan memadai, limbah rumah tangga berpotensi menjadi sumber penyakit, mencemari lingkungan, bahkan memicu banjir akibat tersumbatnya saluran air.
Menyadari urgensi ini, Pemerintah Kelurahan Loa Ipuh, Kecamatan Tenggarong, Kutai Kartanegara (Kukar), mengambil langkah nyata untuk mengatasinya. Dengan tingkat kepadatan penduduk yang cukup tinggi, volume sampah di wilayah ini tergolong besar, mendorong kelurahan menerapkan program pengelolaan yang lebih sistematis.
“Kami sadar bahwa sampah bukan hanya soal kebersihan, tapi juga berkaitan langsung dengan kesehatan masyarakat. Untuk itu, kami mendorong berbagai langkah konkret, salah satunya lewat program bank sampah,” ujar Lurah Loa Ipuh, Erri Suparjan, Jumat (21/3/2025).
Bank sampah yang kini dibentuk di setiap RT memudahkan warga dalam memilah dan mengumpulkan sampah. Selain mengurangi sampah ke tempat pembuangan akhir, program ini juga memberikan peluang bagi warga untuk mendapatkan manfaat ekonomi.
“Selain memberi dampak positif terhadap lingkungan, bank sampah juga memberi manfaat langsung bagi warga karena bisa menghasilkan uang dari sampah yang sebelumnya dianggap tak berguna,” lanjut Erri.
Namun, menurut Erri, kesuksesan program ini bergantung pada kesadaran masyarakat. Oleh karena itu, Kelurahan Loa Ipuh gencar melakukan edukasi dan sosialisasi pentingnya menjaga kebersihan.
“Perubahan harus dimulai dari pola pikir. Sebanyak apa pun program kami, kalau masyarakat belum sadar, maka hasilnya tidak maksimal. Karena itu, kami konsisten memberikan edukasi agar masyarakat lebih disiplin dan peduli terhadap kebersihan,” tegasnya. (Adv)