TENGGARONG – Desa Embalut, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), semakin mengukuhkan perannya sebagai sentra perikanan dengan produksi ikan mencapai 2 ton per hari. Sektor ini menjadi penggerak ekonomi warga di tengah maraknya aktivitas pertambangan.
Kepala Desa Embalut, Yahya, mengungkapkan bahwa ikan hasil budidaya di desanya rutin dipasok ke berbagai pasar, menjadikan Embalut sebagai salah satu pemasok penting di Kukar dan sekitarnya.
“Warga kami sudah terbiasa mengirim ikan ke pasar-pasar sekitar. Produksi kami stabil, bahkan saat desa lain terdampak penyakit ikan, di sini masih aman,” ujarnya, Jumat (28/3/2025).
Dari budidaya ini, beberapa pelaku usaha di Embalut mampu meraup keuntungan bersih antara Rp15 juta hingga Rp30 juta per bulan.
“Kalau punya banyak keramba dan dikelola dengan baik, bisa untung bersih sampai Rp30 juta per bulan. Saya sendiri dulu bercita-cita punya 60 kotak keramba, karena saya yakin potensi ini sangat besar,” sebutnya.
Untuk menjaga keberlangsungan produksi, para pembudidaya di desa ini memiliki metode khusus dalam menghadapi potensi serangan penyakit dan perubahan kualitas air.
Ke depan, Pemerintah Desa Embalut berencana mengembangkan sektor hilirisasi produk perikanan, dengan mengolah hasil tangkapan menjadi produk bernilai tambah seperti abon ikan, kerupuk, dan olahan lainnya.
“Kami punya potensi besar di sini. Kalau kita kelola dengan ilmu dan kompak, perikanan ini bisa menopang ekonomi desa jauh ke depan,” tutupnya. (Adv)