Petani Milenial Terus Tumbuh di Kukar, Brigadir Diharap Jadi Salah satu Pendorong

Oleh redaksi

pada Sabtu, 12 April 2025

Bupati Kukar, Edi Damansyah (Istimewa)

TENGGARONG – Sektor pertanian di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) kini semakin menunjukkan prospek cerah, seiring dengan bertumbuhnya jumlah petani milenial di daerah ini. Bupati Kukar, Edi Damansyah, mengungkapkan bahwa saat ini tercatat sekitar 500 anak muda telah terjun langsung ke dunia pertanian.

“Ini jadi kabar baik. Program pertanian seperti Brigadir Pangan bisa menjadi pilot project sekaligus membuka wawasan generasi muda di Kukar, bahwa sektor pertanian dalam arti luas itu sangat menjanjikan. Lapangan pekerjaan di dalamnya pun cukup besar,” ungkap Edi, Sabtu (12/4/2025).

Baca juga  237 Koperasi Merah Putih Terbentuk di Seluruh Desa dan Kelurahan Kukar

Menurutnya, sektor pertanian di era sekarang telah bertransformasi menjadi lebih modern dan berbasis teknologi. Pemanfaatan alat-alat canggih seperti drone dan transporter kini menjadi bagian penting dari sistem pertanian, yang secara khusus ditujukan untuk dikelola generasi muda.

“Siapa yang bisa mengoperasikan teknologi ini yang pasti anak muda. Tidak mungkin orang tua kita yang sudah sepuh,” jelasnya.

Baca juga  Street Run Ramadan Kukar Idaman Cup 2025 Kembali Hadir, Lebih Seru dengan Kategori Lari Baru

Di sisi lain, Edi menyoroti pentingnya adaptasi terhadap sistem dan jadwal tanam nasional. Ia mencontohkan pernah adanya kendala dimana hasil panen petani Kukar tidak tercatat dalam laporan nasional karena ketidaksesuaian jadwal tanam.

“Inilah yang perlu kita benahi bersama. Karena ada pedoman dan SOPnya dari pusat. Kita yang harus menyesuaikan, baik dari sisi waktu maupun sistem pelaporannya,” ujar Edi.

Baca juga  PSU Kukar Rampung, Pemkab Ajak Masyarakat Jaga Persatuan Pasca Penetapan Hasil

Oleh sebab itu, Edi menginstruksikan seluruh perangkat daerah terkait, khususnya Dinas Pertanian, untuk meningkatkan pengawasan dan pembinaan kepada kelompok tani. Ia menekankan pentingnya supervisi lapangan yang rutin dan pelaporan berkala yang tertib.

“Harus ada jadwal khusus supervisi dari dinas. Karena ada tanggung jawab untuk membuat laporan mingguan bahkan harian. Jadi harus disesuaikan dengan manajemen kerja yang tertib dan terencana,” tegasnya. (Adv)

Bagikan: