TENGGARONG – Dalam upaya memperkuat ketahanan pangan lokal, Pemerintah Desa Kahala di Kecamatan Kenohan menegaskan komitmennya untuk terus mengembangkan sektor pertanian sebagai pilar utama pembangunan desa. Fokus ini dipastikan berlanjut sepanjang tahun 2025, dengan dukungan penuh dari Dana Desa (DD).
Kepala Desa Kahala, Mahlan, menyatakan bahwa sektor pertanian tetap menjadi prioritas strategis meski menghadapi tantangan berat, seperti perubahan cuaca ekstrem dan pergeseran minat ekonomi masyarakat.
“Meski tantangan ada, kami tetap optimis. Pertanian adalah pondasi kemandirian desa, dan kami bertekad untuk terus memperluas pengelolaan lahannya,” kata Mahlan, Senin (10/4/2025).
Setelah tahun lalu berhasil mengelola enam hektare lahan, Desa Kahala kini menargetkan pengembangan hingga sepuluh hektare, khususnya untuk budidaya padi sebagai komoditas utama.
Namun demikian, Mahlan tidak menampik bahwa antusiasme masyarakat terhadap pertanian mulai menurun, seiring meningkatnya minat terhadap budidaya kelapa sawit yang dianggap lebih menguntungkan dalam jangka pendek.
“Kami akui, banyak petani tradisional mulai beralih ke kelapa sawit. Tapi pangan tetap kebutuhan pokok, sehingga pertanian harus tetap kita hidupkan,” ungkapnya.
Sebagai solusi, Pemerintah Desa Kahala mendorong peran aktif Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) untuk mengelola lahan pertanian secara profesional. Dengan skema ini, diharapkan minat warga, terutama generasi muda, terhadap dunia pertanian bisa kembali tumbuh.
“Melalui Bumdes, pengelolaan bisa lebih terarah dan profesional. Ini juga menjadi cara kami untuk mengajak pemuda desa kembali melihat sawah sebagai peluang, bukan beban,” terang Mahlan.
Selain optimalisasi Bumdes, pemerintah desa membuka peluang kerja sama dengan pihak ketiga, termasuk swasta. Jika terealisasi, rencana ekspansi lahan pertanian hingga seratus hektare telah disiapkan, dengan harapan menciptakan lapangan kerja baru dan memperkuat ekonomi desa.
“Kami sangat terbuka untuk kolaborasi, selama tujuannya sejalan, yakni memajukan kesejahteraan masyarakat,” lanjut Mahlan.
Pemerintah Desa Kahala juga terus berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara untuk mendapatkan dukungan teknis seperti alat berat dan pembukaan lahan baru, guna mempercepat realisasi program pertanian ini.
“Prioritas kami jelas: pangan harus mandiri. Sektor lain tetap berjalan, tetapi fokus utama tetap pertanian untuk memastikan ketahanan dan kemandirian desa di masa depan,” tutup Mahlan. (Adv)