Lima Destinasi Unggulan Jadi Fokus Pengembangan Dispar Kukar Tahun 2025

Oleh redaksi

pada Senin, 24 Maret 2025

Pulau Kumala yang merupakan salah satu destinasi wisata unggulan Kukar (Istimewa)

TENGGARONG – Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus menunjukkan komitmennya dalam memajukan sektor pariwisata melalui pengelolaan lima destinasi wisata unggulan yang tersebar di berbagai kecamatan. Langkah ini menjadi bagian dari strategi jangka menengah Kukar untuk memperkuat citra daerah sebagai tujuan wisata keluarga, edukatif, dan ramah lingkungan.

Kelima destinasi yang menjadi fokus utama meliputi Pulau Kumala, Planetarium Tenggarong, Waduk Panji Sukarame, Pantai Tanah Merah Tanjung Harapan, serta Tugu Khatulistiwa Marangkayu. Kelima lokasi tersebut dinilai memiliki daya tarik dan karakteristik yang berbeda, sehingga bisa menjangkau beragam segmen wisatawan.

Menurut Kepala Bidang Destinasi Wisata Dispar Kukar, Ridha Fatrianta, pengelolaan kawasan ini tak hanya sebatas pada aspek kunjungan wisata, tetapi juga memperhatikan keberlanjutan lingkungan, kualitas fasilitas, dan pemberdayaan masyarakat sekitar.

“Kelima destinasi ini kita kelola serius karena menjadi wajah pariwisata Kukar. Kita ingin menghadirkan pengalaman wisata yang lebih baik, sekaligus meningkatkan jumlah kunjungan setiap tahunnya,” jelas Ridha Fatrianta, Senin (24/3/2025).

Baca juga  Petani Milenial Terus Tumbuh di Kukar, Brigadir Diharap Jadi Salah satu Pendorong

Salah satu yang menjadi perhatian utama adalah Pulau Kumala, ikon wisata di pusat Kota Tenggarong. Lokasi ini terus dibenahi dengan berbagai wahana permainan seperti mobil listrik dan komidi putar. Dalam waktu dekat, fasilitas Waterboom juga akan dibangun untuk memperkuat daya tarik sebagai destinasi keluarga.

Pulau ini buka setiap hari, kecuali saat hari besar nasional, dengan tiket terjangkau Rp5 ribu hingga Rp10 ribu. Anak-anak di bawah dua tahun dibebaskan dari biaya masuk.

“Pulau Kumala ini konsepnya kita dorong menjadi kawasan rekreasi keluarga dengan konsep hijau dan edukatif,” imbuh Ridha.

Tak jauh dari lokasi tersebut, Planetarium Tenggarong hadir sebagai satu-satunya wahana edukatif bertema astronomi di Kalimantan Timur. Tak hanya menyuguhkan film edukatif tentang tata surya dan antariksa, area luar gedung juga dilengkapi Taman Tata Surya yang mendukung kegiatan belajar di ruang terbuka.

Baca juga  Anggaran Dipangkas, Disdikbud Kukar Tetap Fokus Jaga Kualitas Pendidikan

“Planetarium ini masih satu-satunya di Kaltim, dan terus kita kembangkan sebagai destinasi wisata edukatif,” katanya.

Destinasi lainnya, Waduk Panji Sukarame, menawarkan suasana alami dengan spot berfoto dan taman anggrek. Tersedia juga wahana sepeda air serta gazebo yang dapat digunakan secara gratis. Waduk ini menjadi pilihan utama wisata keluarga lokal yang ingin berlibur tanpa perlu menempuh perjalanan jauh.

“Waduk Panji menjadi alternatif rekreasi alam yang terjangkau, terutama untuk keluarga dan komunitas,” tutur Ridha.

Di wilayah pesisir Samboja, Pantai Tanah Merah Tanjung Harapan menjadi andalan wisata bahari Kukar. Pantai ini dilengkapi berbagai wahana bermain untuk anak-anak hingga dewasa, dengan fasilitas publik yang terus dibenahi.

“Pantai Tanah Merah banyak dikunjungi, terutama saat musim libur. Ini menjadi salah satu potensi besar di sektor wisata bahari Kukar,” ucapnya.

Baca juga  Lewat Program Gemarikan, DKP Kukar Dorong Perubahan Sosial dan Ekonomi Masyarakat

Sementara itu, Tugu Khatulistiwa di Marangkayu menyajikan pengalaman geografis langka, yakni menyaksikan fenomena hari tanpa bayangan. Lokasi ini menjadi titik edukatif sekaligus objek wisata ikonik di garis nol derajat Bumi.

“Biasanya event-event tahunan seperti hari tanpa bayangan digelar di sana. Ini menjadi daya tarik tersendiri yang harus terus kita manfaatkan,” terang Ridha.

Untuk masuk ke kawasan Tugu, pengunjung tidak dikenakan tiket khusus, hanya biaya parkir kendaraan.

Sebagai bagian dari strategi besar pariwisata Kukar, Ridha menekankan pentingnya kolaborasi multi sektor. Baik itu pemerintah, masyarakat, UMKM, dan komunitas lokal dalam menjaga serta menghidupkan tiap destinasi.

“Bersama komunitas dan pengelola wisata, destinasi Kukar bisa lebih maju. Terima kasih untuk masyarakat, desa, serta komunitas yang telah membantu mengembangkan potensi wisata di wilayahnya masing-masing,” tutupnya. (Adv)

Bagikan: