TENGGARONG – Pengembangan sektor pariwisata di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) tidak bisa dilepaskan dari peran strategis masyarakat. Di garis terdepan, berdirilah Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) sebagai pilar utama yang menggerakkan aktivitas wisata berbasis komunitas.
Hingga kini, tercatat ada 60 Pokdarwis aktif secara administratif yang tersebar di berbagai desa dan kecamatan. Mereka menjadi ujung tombak pengelolaan destinasi wisata lokal, mulai dari pengembangan atraksi hingga edukasi warga seputar pariwisata berkelanjutan.
“Secara data, Kukar memiliki 60 Pokdarwis yang tersebar di berbagai desa dan kecamatan. Mereka inilah yang menjadi motor penggerak di lapangan, mendukung kemajuan pariwisata di masing-masing wilayah,” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kukar, Arianto, Rabu (26/3/2025).
Namun demikian, Arianto mengakui bahwa tidak semua Pokdarwis dapat mempertahankan konsistensi aktivitasnya. Semangat di awal pembentukan kadang meredup tanpa pembinaan dan dukungan lanjutan.
“Dari 60 Pokdarwis itu, saat ini sekitar 30 yang benar-benar aktif dan konsisten menjalankan fungsinya di lapangan,” jelasnya.
Pokdarwis tidak hanya mengelola destinasi secara teknis, tetapi juga memegang peran penting dalam menjaga kebersihan lingkungan, merancang kegiatan kreatif, hingga mempromosikan potensi lokal agar lebih dikenal luas.
Untuk menjaga ritme gerak para Pokdarwis ini, Dinas Pariwisata Kukar memberikan berbagai bentuk pendampingan rutin, mulai dari pelatihan pemandu wisata, strategi pemasaran digital, hingga fasilitasi akses promosi melalui event dan platform media.
“Kami ingin Pokdarwis ini tidak hanya berjalan di atas kertas. Mereka harus benar-benar menjadi ujung tombak perubahan di desa wisata masing-masing,” tegas Arianto.
Ia mencontohkan keberhasilan beberapa desa wisata seperti Desa Pela dan Kedang Murung yang menunjukkan bagaimana Pokdarwis bisa menjadi pusat inisiatif masyarakat. Di dua desa tersebut, kelompok sadar wisata tidak hanya mengelola destinasi, tetapi juga membangun narasi dan semangat gotong royong.
Melihat pentingnya peran tersebut, Dispar Kukar menyiapkan strategi jangka panjang untuk memperkuat keberadaan Pokdarwis. Salah satunya dengan memperluas jangkauan pembinaan, termasuk menjangkau wilayah potensial yang belum memiliki kelompok sadar wisata aktif.
“Dengan semakin kuatnya Pokdarwis, kita optimistis pariwisata Kukar akan terus berkembang, tidak hanya menjadi destinasi pilihan wisatawan, tetapi juga menjadi sumber pertumbuhan ekonomi masyarakat,” tutupnya. (Adv)