TENGGARONG – Di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan hadirnya Ibu Kota Nusantara (IKN), Dinas Pariwisata (Dispar) Kutai Kartanegara (Kukar) mengambil langkah nyata untuk memastikan Sumber Daya Manusia (SDM) lokal tidak tertinggal. Salah satu upaya strategisnya adalah membentuk jaringan talenta digital pariwisata dan ekraf yang tersebar hingga ke desa-desa.
Langkah ini dimulai lewat workshop video kreatif dan pelatihan konten digital yang dijadwalkan bergulir di seluruh kecamatan pada pertengahan 2025. Pelatihan tersebut menyasar pelaku UMKM, komunitas desa wisata, Pokdarwis, dan kreator muda lokal, guna membekali mereka dengan keterampilan produksi konten berkualitas untuk platform seperti Instagram, YouTube, TikTok, dan Facebook.
“Bagaimana pariwisata dan pelaku UMKM bisa mempromosikan usahanya melalui video-video kreatif di media sosial, maka perlu dibekali ilmu membuat video yang unik dan menarik,” ujar Antoni Kusbiantoro, Kabid Pengembangan SDM Pariwisata dan Ekraf Dispar Kukar, Minggu (30/3/2025).
Dispar Kukar juga menyadari bahwa pembuatan konten saja tidak cukup. Oleh karena itu, pelatihan ini turut membahas strategi pemasaran digital, mulai dari algoritma media sosial, penentuan audiens, hingga optimalisasi hasil promosi yang bisa mengarahkan wisatawan ke destinasi lokal.
“Kita tidak hanya ajari membuat konten, tapi juga bagaimana memasarkannya dengan strategi yang tepat agar bisa dikenal luas dan berdampak langsung ke promosi daerah,” jelas Antoni.
Setiap sesi akan diikuti oleh 30–40 peserta secara bergilir di semua kecamatan, dengan harapan melahirkan “pasukan konten” lokal yang siap menjadi corong promosi pariwisata Kukar dari bawah ke atas.
Tak berhenti di pelatihan kreatif, Dispar Kukar juga menggulirkan program sertifikasi videografi dan resepsionis pada 2025. Program ini didesain sebagai pintu formal untuk pelaku ekonomi kreatif dan perhotelan agar dapat diakui keahliannya secara profesional.
“Tahun lalu kita sudah melakukan workshop videografi berbasis kompetensi, sekarang kita lanjutkan ke tahap sertifikasi, agar kemampuan jasa mereka diakui secara formal oleh masyarakat luas,” ungkap Antoni.
Bagi pekerja hotel dan penginapansertifikasi resepsionis menjadi fokus karena posisi tersebut merupakan wajah pertama sektor pariwisata. Standar pelayanan internasional, teknik komunikasi, dan penanganan keluhan akan menjadi materi utama.
“Resepsionis adalah garda terdepan dalam pelayanan. Kita ingin memastikan mereka tahu standar internasional dalam menyambut dan melayani tamu,” tegasnya.
Ke depan, pelatihan ini juga akan diperluas ke kalangan pelajar dan mahasiswa, sebagai langkah antisipatif menyambut peluang kerja yang akan terbuka lebar ketika IKN beroperasi penuh “Kita ingin mulai membekali generasi muda, supaya sejak awal mereka siap memasuki dunia kerja di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” tambahnya.
Dengan strategi pelatihan yang merata, berjenjang, dan responsif terhadap perubahan zaman, Dispar Kukar membangun ekosistem SDM yang siap bersaing di era baru. Menciptakan sinergi antara kreativitas lokal, kemampuan digital, dan kesiapan profesional yang mendukung Kukar sebagai kawasan penyangga strategis IKN. (Adv)