Dispar Kukar Tegaskan Komitmen : Bukit Biru Harus Berkembang Tanpa Ancaman Tambang

Oleh redaksi

pada Rabu, 2 April 2025

Panorama dari puncak Bukit Biru (Istimewa)

TENGGARONG – Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menegaskan komitmennya untuk menjaga keberlanjutan pengembangan Bukit Biru sebagai destinasi wisata alam unggulan tanpa terpengaruh oleh aktivitas pertambangan.

Bukit Biru yang terletak di Desa Sumber Sari, Kecamatan Loa Kulu, dikenal sebagai spot favorit wisatawan untuk menikmati panorama alam, terutama saat matahari terbit. Namun di balik pesonanya, kekhawatiran masyarakat terhadap potensi ekspansi tambang di sekitar kawasan ini mulai mencuat.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dispar Kukar, Arianto, menyatakan bahwa sektor pariwisata dan pertambangan sejatinya memiliki ruang pengelolaan yang berbeda, terutama jika mengacu pada aturan zonasi dan perizinan yang berlaku.

Baca juga  Desa Pela Masuk Nominasi Desa Wisata Dunia, Bukti Lokal Bisa Mendunia

“Sebetulnya wisata itu tidak ada hubungannya dengan kerusakan lingkungan. Kalau tambang sampai mengganggu destinasi wisata, itu sebenarnya masalah pada perizinannya. Zonasi sudah mengatur mana kawasan yang boleh ditambang dan mana yang harus dilindungi,” ujarnya, Rabu (2/4/2025).

Ia menegaskan bahwa pihaknya terus menjalin koordinasi dengan berbagai instansi, mulai dari dinas lingkungan hidup hingga pemerintah daerah, untuk memastikan Bukit Biru tetap berada dalam zona aman dari aktivitas eksploitasi sumber daya alam.

Hingga saat ini, Dispar Kukar memastikan bahwa Bukit Biru masih jauh dari titik rawan pertambangan dan masuk dalam wilayah yang dilindungi. Namun, pengawasan tetap akan ditingkatkan agar tidak terjadi perubahan tata ruang yang dapat mengancam kelestarian kawasan.

Baca juga  Kukar Bebas Desa Tertinggal, DPMD Dorong Pemerintah Desa Lebih Progresif

“Kami terus berupaya meningkatkan kualitas dan kuantitas pengembangan destinasi. Bukit Biru punya potensi besar sebagai wisata alam yang memberikan pengalaman berbeda kepada pengunjung,” tambah Arianto.

Selain itu, ia juga mengapresiasi keterlibatan masyarakat sekitar yang menunjukkan kepedulian tinggi terhadap pelestarian lingkungan. Menurutnya, kesadaran masyarakat menjadi faktor penting dalam menjaga kelangsungan wisata berbasis alam.

“Kami menghargai sikap kritis masyarakat terhadap ancaman lingkungan. Ini menandakan bahwa semangat menjaga kelestarian sudah tumbuh, dan kami siap mendukung kolaborasi antara warga dan pemerintah,” ujarnya.

Baca juga  Kampung Kopi Luwak Kukar Tawarkan Eduwisata Unik, Daya Tarik Baru di Jalur Samarinda-Bontang

Dalam jangka panjang, Dispar Kukar menargetkan Bukit Biru masuk dalam jajaran destinasi prioritas berbasis alam. Peningkatan fasilitas seperti jalur trekking, gardu pandang, dan spot fotografi menjadi bagian dari strategi pengembangan.

Tak hanya itu, promosi digital hingga kerja sama dengan komunitas lokal juga akan diperkuat guna memperluas daya tarik Bukit Biru, terutama di kalangan wisatawan milenial dan pecinta alam.

“Kami ingin Bukit Biru dikenal luas sebagai destinasi sunrise terbaik di Kukar, bahkan Kalimantan Timur. Potensinya besar dan layak untuk dikembangkan secara berkelanjutan,” tutupnya. (Adv)

Bagikan: