Gerakan Sinema Lokal Menguat, Sineas Muda Kukar Dapat Dukungan Peralatan Produksi dari Dispar

Oleh redaksi

pada Rabu, 9 April 2025

: Kabid Pengembangan Ekonomi Kreatif Dispar Kukar, Zikri Umulda (Istimewa)

TENGGARONG — Semangat perfilman independen di Kutai Kartanegara (Kukar) kembali menyala. Setelah bertahun-tahun berkarya dengan keterbatasan alat dan fasilitas, komunitas film indie Kukar kini mendapatkan dukungan nyata dari Dinas Pariwisata (Dispar) Kukar, berupa perlengkapan produksi film yang akan digunakan secara kolektif.

Dukungan ini menjadi langkah awal membangun ekosistem film daerah yang lebih sehat dan berkelanjutan, dengan menempatkan kreativitas anak muda sebagai fondasi utama.

“Kami tidak ingin sekadar memberikan alat, tapi membangun kepercayaan. Bahwa sineas muda Kukar mampu menyuarakan identitas dan realitas daerah melalui karya mereka,” ujar Zikri Umulda, Kabid Pengembangan Ekonomi Kreatif Dispar Kukar, Rabu (9/4/2025).

Baca juga  Disperkim Kukar Fokus Genjot Sertifikasi Aset Daerah untuk Tingkatkan PAD

Zikri menegaskan, alat produksi ini diberikan untuk digunakan bersama oleh komunitas, sebagai bentuk penguatan semangat gotong royong dalam berkarya. Film, menurutnya, bukan hanya produk hiburan, tapi juga alat dokumentasi budaya, media kritik sosial, dan sarana memperkenalkan Kukar ke dunia luar.

Tak hanya soal alat, Dispar Kukar juga mendorong pertanggungjawaban produktif: setiap komunitas yang menerima dukungan diwajibkan menghasilkan karya. Film pendek pertama dari inisiatif ini saat ini tengah digarap, dan direncanakan tayang perdana di ruang terbuka Simpang Lodetang, agar dapat dinikmati langsung oleh masyarakat.

“Film ini akan jadi bukti bahwa dukungan publik bisa melahirkan karya kolektif yang menginspirasi,” kata Zikri.

Baca juga  Rp 200 Miliar Dialokasikan Distanak Kukar untuk Dorong Sektor Pertanian dan Peternakan di 2025

Bagi komunitas film indie Kukar, ini adalah momen kebangkitan setelah sekian lama berkarya dalam keterbatasan. Dengan kamera, mikrofon, dan perangkat editing yang layak, ruang imajinasi para sineas muda kini terbuka lebih luas. Mulai dari dokumenter budaya, narasi keseharian, hingga fiksi sosial khas Kutai.

Zikri juga mengingatkan bahwa Kukar punya jejak panjang dalam produksi film lokal, termasuk film daerah kolaboratif yang pernah dihasilkan beberapa tahun lalu. “Potensinya sudah ada sejak dulu. Kita hanya perlu menjaga bara semangat itu dengan pendampingan dan ruang ekspresi yang konsisten,” jelasnya.

Baca juga  Event Pushbike di Kedaton Kukar Jadi Daya Tarik Baru Wisata Keluarga

Lebih dari sekadar karya, komunitas film ini juga menciptakan ruang belajar baru di tengah masyarakat. Tuang untuk mengasah keterampilan teknis, berbagi pengetahuan sinematografi, dan memperkuat jaringan kolaborasi kreatif antar-kecamatan dan lintas komunitas.

Dispar Kukar optimistis, jika dukungan ini terus diperkuat, sektor film independen akan menjadi salah satu tulang punggung ekonomi kreatif Kukar, membuka peluang baru di bidang edukasi, festival film lokal, hingga pemasaran destinasi wisata melalui pendekatan visual.

“Film adalah wajah baru Kukar yang akan dibentuk oleh anak-anak mudanya sendiri. Kita hanya perlu memberi mereka alat, kepercayaan, dan panggung,” tutupnya. (Adv)

Bagikan: