Festival Budaya Nusantara 2025 Bakal Digelar Pertengahan Juli

Oleh redaksi

pada Jumat, 11 April 2025

Suasana pelaksanaan Festival Budaya Nusantara (Istimewa)

TENGGARONG — Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) kembali bersiap menjadi rumah bagi perayaan kebudayaan terbesar di Kalimantan Timur (Kaltim). Festival Budaya Nusantara (FKBN) 2025, yang akan digelar pada 19–23 Juli mendatang, bukan sekadar agenda seni tahunan, melainkan panggung strategis diplomasi budaya yang mempertemukan tradisi, komunitas, dan identitas bangsa.

Pelaksana Tugas (Plt) Kabid Pemasaran Dinas Pariwisata (Dispar) Kukar, Awang Ivan Ahmad, menyebut FKBN kali ini membawa semangat baru dalam memperkuat peran Kukar sebagai pusat budaya luar Pulau Jawa. Meski masih berfokus pada seniman lokal dan nasional, arah penyelenggaraan tahun ini sudah mulai menyiapkan fondasi untuk menembus skala internasional.

Baca juga  IRMA Ramadan Fair 2025 Resmi Dibuka, Semarakkan Syiar Islam dan Ekonomi Kreatif di Kukar

“FKBN 2025 adalah upaya membangun diplomasi budaya dari desa, kecamatan, hingga Nusantara. Kami ingin menjadikan festival ini sebagai wajah baru Kukar, yang kaya, inklusif, dan terbuka terhadap lintas budaya,” ungkap Ivan, Jumat (11/4/2025).

Tahun ini, seluruh kecamatan di Kukar akan mendapatkan porsi tampil yang setara. Tidak hanya menampilkan seni tari dan musik, FKBN juga membuka ruang bagi pertunjukan sastra, tradisi lisan, hingga ekspresi budaya kontemporer dari akar komunitas.

“Kami ingin seniman kampung berdiri sejajar di panggung yang sama dengan seniman provinsi lain. Inilah festival yang menyetarakan tanpa membedakan,” tegasnya.

Baca juga  Bupati Kukar Resmikan Embung Maluhu, Tegaskan Air Sebagai Fondasi Pertanian

Kurasi festival dikerjakan oleh Sanggar Inovasi Obor Budaya (SIOB), sebuah organisasi seni independen yang dikenal aktif mengembangkan jaringan seniman lintas daerah. Langkah ini dinilai penting untuk menjaga kualitas dan keberagaman konten budaya yang ditampilkan.

FKBN 2025 tidak hanya bertujuan menampilkan pertunjukan, tetapi juga menjadi alat promosi strategis. Alih-alih mengirim delegasi ke luar negeri dengan biaya tinggi, Pemkab Kukar mulai mendorong pendekatan baru: menjadikan Kukar sebagai panggung tujuan.

“Kami ingin Kukar dikenal bukan hanya karena seni pertunjukannya, tapi juga karena mampu mengundang dunia untuk datang dan menyaksikan sendiri kekayaan budaya di sini. Kita punya potensi untuk itu,” kata Ivan.

Baca juga  Dukung Perkembangan Wisata di Tingkat Desa, Dispar Kukar Bakal Bangun Homestay Percontohan

Dispar Kukar juga tengah mematangkan konsep festival mendatang, yang akan menjadi kelanjutan dari brand internasional TIFAF atau bahkan menciptakan identitas festival baru yang lebih adaptif dengan tren global.

Festival ini diharapkan menjadi momentum konsolidasi budaya lokal, di mana generasi muda, komunitas adat, dan pelaku seni dapat berjejaring dalam satu ruang yang dinamis.

“FKBN bukan sekadar agenda seni tahunan. Ini adalah gerakan budaya yang sedang kita bangun secara konsisten. Dan ke depan, kami ingin Kukar dikenal sebagai simpul budaya nasional dari luar Jawa,” pungkasnya. (Adv)

Bagikan: