Selama Libur Lebaran, Kunjungan Wisatawan ke Kukar Diperkirakan Tembus 105 Ribu Orang

Oleh redaksi

pada Senin, 14 April 2025

Plt Kepala Dispar Kukar, Arianto (Istimewa)

TENGGARONG — Libur Lebaran 1446 Hijriah menjadi momen kebangkitan pariwisata di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Dengan torehan perkiraan lebih dari 105 ribu kunjungan wisatawan, Kukar tampil sebagai penyumbang kunjungan tertinggi di Kalimantan Timur (Kaltim). Sekaligus menegaskan posisinya sebagai episentrum destinasi wisata berbasis alam, budaya, dan religi.

Data resmi mencatat, dari total 480.626 wisatawan yang berwisata di Kaltim selama libur Lebaran, Kukar menyumbang lebih dari 20 persen atau setara 105.796 pengunjung. Angka ini bukan hanya statistik, tetapi cerminan meningkatnya daya tarik Kukar sebagai tujuan liburan yang beragam dan mudah dijangkau.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kukar, Arianto, menyebut lonjakan kunjungan ini sebagai bukti kepercayaan publik terhadap kualitas destinasi wisata Kukar.

Baca juga  Planetarium Jagad Raya Tenggarong, Destinasi Edukasi Langit yang Meninggalkan Kesan Mendalam

“Angka ini adalah hasil dari kerja kolaboratif. Ada peran masyarakat, pelaku UMKM, pengelola destinasi, hingga komunitas yang bahu-membahu menjadikan Kukar ramah untuk dikunjungi,” ujar Arianto, Senin (14/4/2025).

Sebanyak 17 destinasi wisata utama di Kukar mencatat kunjungan yang signifikan. Pantai Ambalat Samboja menjadi yang paling ramai dengan 18.944 pengunjung, disusul Pantai Tanah Merah 18.210 pengunjung dan Like View Samboja 16.559 pengunjung. Tiga destinasi ini menjadi andalan wisata keluarga yang mendominasi kunjungan selama liburan.

Sementara itu, destinasi warisan budaya seperti Museum Mulawarman menyumbang 9.478 kunjungan, menandakan bahwa wisata sejarah tetap memiliki tempat di hati wisatawan.

Baca juga  Pelantikan PPPK Ditunda, Pemkab Kukar Dorong Kewenangan Pengangkatan Dikembalikan ke Daerah

Tak kalah menarik, destinasi wisata religi seperti Situs Makam Habib Hasyim dan Situs Makam Raja masing-masing dikunjungi lebih dari 4.900 orang. Fenomena ini menunjukkan bahwa wisata ziarah masih menjadi magnet kuat di tengah tren wisata modern.

Pulau Kumala, ikon Kukar di jantung Sungai Mahakam, juga kembali bergeliat dengan 3.791 pengunjung, Wisata alam pedesaan seperti Desa Wisata Pela 2.872 kunjungan dan Pemandian Air Panas sebanyak 2.686 pengunjung. memperlihatkan potensi besar yang dimiliki bila revitalisasi terus dilakukan secara berkelanjutan.

Lebih dari sekadar angka, lonjakan kunjungan ini membawa dampak nyata bagi perekonomian lokal. Aktivitas pedagang kaki lima, warung kuliner, penginapan, hingga layanan transportasi meningkat drastis di sekitar titik-titik wisata.

Baca juga  Muara Kaman Ulu, Desa Wisata yang Menghidupkan Sejarah Kutai Lewat Tradisi dan Rasa

“Pemasukan masyarakat meningkat. Di beberapa destinasi, kami temukan omzet UMKM naik dua sampai tiga kali lipat. Ini efek domino positif dari sektor pariwisata,” ujarnya.

Melihat tren ini, Dispar Kukar menyiapkan sejumlah strategi: peningkatan kualitas layanan wisata, digitalisasi promosi, hingga penambahan fasilitas dasar seperti toilet, lahan parkir, dan papan informasi yang lebih ramah pengunjung.

“Kita harus siap menyambut lonjakan wisatawan, apalagi posisi geografis Kukar sangat strategis di antara kawasan penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN). Ini peluang yang tidak boleh kita lewatkan,” tandasnya. (Adv)

Bagikan: