TENGGARONG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) memulai tahun 2025 dengan semangat baru dalam menarik investasi. Setelah sukses mencatat realisasi investasi lebih dari Rp16 triliun pada tahun sebelumnya. Kukar kini menatap target yang lebih tinggi, yakni melampaui Rp15 triliun seperti yang ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim).
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kukar, Alfian Noor, mengatakan bahwa target awal dalam Rencana Strategis (Renstra) 2021-2026 hanya sekitar Rp7,8 triliun per tahun. Namun, dengan capaian sebelumnya dan potensi yang ada, Kukar optimistis bisa melampaui target provinsi.
“Kalau kita merujuk pada Renstra, target kita memang masih di kisaran Rp7,8 triliun. Tapi dari provinsi, target baru untuk Kukar itu di atas Rp15 triliun. Kami optimistis bisa mencapainya, bahkan insyaallah meningkat,” ujar Alfian, Kamis (1/5/2025).
Pertumbuhan investasi Kukar pada 2024 ditopang sektor primer seperti pertambangan batu bara, batuan, serta pertanian dan perkebunan. Kontribusi signifikan juga datang dari industri nikel di Sangasanga.
“Pertumbuhan investasi di Kukar ini memang lumayan baik. Salah satu kontribusi besarnya datang dari industri nikel di Sanga-Sanga, serta sektor-sektor primer lainnya,” terang Alfian.
Meski sektor primer masih jadi tulang punggung, Pemkab Kukar mulai mengarahkan strategi investasi ke sektor industri dan pengolahan, khususnya di kawasan seperti Sanga-Sanga dan Marangkayu. Penyusunan dokumen Industrial Master Plan and Readiness Overview (IMPRO) menjadi salah satu strategi menyambut perluasan sektor ini.
“Kita ingin investasi Kukar lebih beragam. Selain pertambangan, kita siapkan juga kawasan industri supaya sektor pengolahan dan manufaktur bisa tumbuh. Itu akan memperbesar kontribusi ke target Rp15 triliun ke atas,” jelas Alfian.
Hingga kuartal pertama 2025, DPMPTSP Kukar masih melakukan verifikasi terhadap sejumlah pengajuan investasi. Meskipun data lengkap belum dirilis, tanda-tanda positif sudah tampak.
“Yang jelas, trennya masih positif. Kami sudah menerima beberapa pengajuan minat investasi, khususnya dari sektor primer dan pengolahan. Ini menjadi sinyal baik untuk mengejar target 2025,” tandasnya. (Adv)