TENGGARONG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) terus mendorong percepatan pembangunan ekonomi daerah dengan mengembangkan dua kawasan industri strategis di Kecamatan Sangasanga dan Marangkayu. Upaya ini digarap serius oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kukar.
Kepala DPMPTSP Kukar, Alfian Noor, menjelaskan bahwa kedua wilayah tersebut dipilih karena memiliki keunggulan geografis, terutama dari sisi akses transportasi dan konektivitas.
“Kalau kita lihat dari sarana prasarananya, Sangasanga dan Marangkayu itu sangat mendukung. Investor tentu mempertimbangkan aksesibilitas dan kedekatan ke laut serta sungai besar ini sangat menguntungkan dari sisi cost,” ujar Alfian, Kamis (1/5/2025).
Sebagai langkah awal, DPMPTSP telah menggelar Focus Group Discussion (FGD) yang melibatkan berbagai pihak, dari instansi teknis hingga calon investor. Tahap pertama pengembangan akan difokuskan di Sangasanga, yang dinilai lebih siap dari sisi infrastruktur dan ekosistem industri.
Dalam rangka memperkuat dasar pengembangan kawasan industri, DPMPTSP juga telah menyusun dokumen Industrial Master Plan and Readiness Overview (IMPRO) yang mencakup kesiapan lahan, nilai investasi, serta infrastruktur pendukung.
“IMPRO ini kita buat benar-benar detail, sampai ke akar nilainya dan kesiapan infrastrukturnya. Jadi ketika investor masuk, mereka tidak perlu lagi repot dari nol, tinggal membangun saja,” jelas Alfian.
Dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kukar, total 12 ribu hektare telah disiapkan untuk pengembangan kawasan industri. Di antaranya, 2 ribu hektare dialokasikan untuk Sangasanga dan 5 ribu hektare untuk Marangkayu.
“Yang paling potensial saat ini ada di Sangasanga, khususnya di daerah Pendingin. Di sana sudah mulai ada beberapa aktivitas industri, sehingga ekosistemnya mulai terbentuk,” tambahnya.
Langkah ini diharapkan memberi dampak positif bagi perekonomian lokal, mulai dari penciptaan lapangan kerja hingga pertumbuhan UMKM dan sektor jasa. Pemkab Kukar juga menyatakan komitmennya dalam menciptakan iklim usaha yang kondusif melalui penyederhanaan perizinan dan pemberian insentif.
“Ini bukan hanya soal investasi, tapi tentang bagaimana kita membangun masa depan Kukar yang lebih kuat dan berdaya saing,” tutupnya. (Adv)