TENGGARONG — Desa Rapak Lambur, Kecamatan Tenggarong, Kutai Kartanegara (Kukar), mempercepat langkah di sektor pertanian dengan menargetkan intensifikasi produksi padi sebanyak tiga kali panen dalam setahun. Inisiatif ini menjadi bagian dari upaya memperkuat ketahanan pangan desa sekaligus mendukung program optimalisasi lahan (Oplah) yang digagas Pemerintah Kabupaten Kukar.
Kepala Desa Rapak Lambur, Muhammad Yusuf, menjelaskan bahwa luas total sawah di wilayahnya mencapai sekitar 800 hektare, dengan 500 hektare di antaranya telah aktif digarap petani. Melalui program Oplah, desa kini tengah melakukan transformasi pola tanam yang sebelumnya hanya dua kali panen dalam setahun.
“Memang tahun ini kami galakkan program ketahanan pangan dengan tujuan utama swasembada. Desa kami masuk program Oplah dari Bapak Bupati, dan kami targetkan lahan produktif bisa menghasilkan tiga kali panen dalam setahun,” ujar Yusuf, Selasa (20/5/2025).
Untuk memastikan keberhasilan program ini, dua kelompok tani ditunjuk sebagai pelaksana awal, yakni Kejawi Permai dan Sumber Rejeki. Keduanya berperan penting sebagai contoh penerapan metode tanam intensif yang diharapkan bisa diikuti oleh kelompok tani lain.
“Kami harapkan dua kelompok tani ini bisa menjadi pionir dalam pelaksanaan program Oplah dan menginspirasi petani lain untuk mengikuti pola tanam tiga kali panen,” jelasnya.
Program ini tak hanya menyasar peningkatan produksi, tapi juga bertujuan menciptakan efek domino bagi perekonomian warga. Melalui peningkatan frekuensi panen, pendapatan petani diproyeksikan meningkat, sekaligus memperkuat kemandirian pangan desa dari pasokan luar.
Dengan memaksimalkan lahan yang tersedia dan memperbaiki pola budidaya, Desa Rapak Lambur berharap dapat menjadikan pertanian sebagai sektor unggulan yang berkelanjutan dan berdampak langsung bagi kesejahteraan masyarakat. (Adv)