TENGGARONG — Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) melalui Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Diskop UKM) terus mendorong penguatan ekonomi berbasis pangan lokal.
Salah satu fokus utama adalah pengembangan industri olahan tahu-tempe yang dikelola koperasi, seperti yang dilakukan Koperasi Serba Usaha (KSU) Samboja Barokah Jaya di Desa Wonotirto, Kecamatan Samboja.
Plt Kepala Diskop UKM Kukar, Thaufiq Zulfian Noor, mengatakan bahwa KSU Samboja Barokah Jaya merupakan salah satu koperasi potensial yang aktif dan konsisten mengembangkan usaha berbasis pangan rakyat, khususnya tahu dan tempe.
“Koperasi ini sudah berdiri sejak 2015 dan anggotanya kini mencapai 81 orang, dengan 12 di antaranya merupakan pengrajin tahu-tempe aktif. Produk mereka dipasarkan rutin di Pasar Subuh Samboja dan bahkan menjadi suplai untuk kebutuhan pakan di Hutan Wana Riset Samboja seperti Orangutan dan Beruang Madu,” ujar Thaufiq, Selasa (26/5/2025).
Menurutnya, industri tahu-tempe merupakan sektor penting karena menyerap banyak tenaga kerja, memiliki permintaan pasar yang tinggi, dan bahan bakunya relatif mudah didapat.
Oleh karena itu, koperasi yang mengelola usaha ini harus terus mendapat dukungan pembinaan dan kemitraan.
“Kami ingin koperasi seperti ini menjadi model penguatan pangan lokal. Bukan hanya menciptakan produk berkualitas, tapi juga memberi dampak ekonomi langsung bagi masyarakat,” tambahnya.
Untuk menunjang kelangsungan usaha, KSU Samboja Barokah Jaya bekerja sama dengan Koperasi Tahu Tempe (Kopti) Balikpapan dalam penyediaan kedelai sebagai bahan baku utama.
Kemitraan ini dinilai strategis karena mampu menjamin keberlanjutan produksi para pengrajin.
Diskop UKM Kukar juga membuka ruang kolaborasi dengan koperasi lain atau pelaku usaha yang ingin bermitra dalam penyediaan kedelai maupun distribusi produk.
“Silakan hubungi pengurus koperasi, seperti Rahmad Husaini atau Kiko Wijatmiko di nomor 0821-5805-5881. Mereka terbuka untuk kerja sama suplai maupun pengembangan usaha,” terang Thaufiq.
Thaufiq menegaskan bahwa sektor olahan tahu-tempe akan terus menjadi perhatian Diskop UKM karena sangat relevan dalam agenda ketahanan pangan daerah.
“Usaha mikro seperti ini punya dampak besar. Jika dibina dengan baik dan punya akses bahan baku yang stabil, mereka bisa berkembang menjadi kekuatan ekonomi lokal yang luar biasa,” tutupnya. (Adv)0