TENGGARONG – Polemik terkait pemangkasan nominal Beasiswa Kukar Idaman akhirnya terjawab langsung dari Wakil Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Rendi Solihin. Menemui massa aksi di halaman Kantor Bupati, Rendi memastikan tidak ada pengurangan nilai bantuan. Seluruh penerima akan tetap mendapatkan dana penuh Rp5 juta.
Meski begitu, ia menegaskan pencairan tidak bisa dilakukan sekaligus. “Tahap pertama akan disalurkan sebesar Rp 1,6 juta. Sisanya sebesar Rp 3,4 juta akan disalurkan pada APBD Perubahan,” sebutnya di hadapan massa aksi, Kamis (14/8/2025).
Untuk tahap awal, Pemkab Kukar menargetkan pencairan dilakukan secepatnya. “Dalam seminggu akan langsung ditransfer ke rekening penerima. Kalau masih belum terealisasi, teman-teman bisa kembali lagi ke sini dan kita akan evaluasi Bagian Kesra,” tegasnya.
Rendi mengapresiasi langkah mahasiswa yang memilih menyampaikan aspirasi secara langsung. “Ini menambah semangat kita semua untuk berbenah. Memang kita harus melakukan evaluasi terhadap keseluruhan pelaksanaan program Beasiswa Kukar Idaman,” ujarnya.
Ia juga meluruskan bahwa polemik yang sempat viral di media sosial merupakan akibat miskomunikasi. Sistem pendaftaran yang terbuka lebar menyebabkan lonjakan pendaftar di luar perkiraan. Dari kuota awal 1.348 orang per kategori, jumlah penerima sah membengkak hingga 4.015 orang.
“Ternyata, antusiasme pendaftar tahun ini melampaui ekspektasi kami, bahkan tertinggi sepanjang sejarah program ini berjalan. Pada 2025, jumlah pendaftar mencapai lebih dari 9.000 orang, dengan penerima juga terbanyak, yaitu lebih dari 4.000 orang,” paparnya.
Rendi juga menolak anggapan bahwa Pemkab Kukar mengabaikan pendidikan. Menurutnya, sektor pendidikan tetap menjadi prioritas, termasuk di tengah efisiensi anggaran.
“Di awal, sempat terjadi miskomunikasi karena anggaran yang tersedia di tahun 2025 untuk Beasiswa Kukar Idaman itu sekitar Rp8 miliar, sehingga tidak mencukupi untuk membiayai seluruh penerima yang lolos verifikasi. Dengan jumlah lebih dari 4.000 mahasiswa yang memenuhi syarat, dibutuhkan tambahan sekitar Rp12,5 miliar,” tutupnya. (Adv)