TENGGARONG – Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Kutai Kartanegara (Kukar) terus mengambil langkah aktif dalam menjaga harga bahan pokok tetap stabil melalui pelaksanaan Gerakan Pangan Murah (GPM). Inisiatif ini menjadi salah satu strategi andalan dalam mengatasi potensi inflasi dan melindungi daya beli masyarakat.
Kepala Disketapang Kukar, Sutikno, menjelaskan bahwa GPM bukan hanya bersifat sesekali, melainkan telah menjadi agenda tetap dengan frekuensi minimal dua kali dalam setahun. Ketika kondisi pasar mengharuskan, pelaksanaannya bisa diperbanyak.
“Secara periodik, kami juga terus menggelar GPM di berbagai titik, seperti di Car Free Day setiap Minggu, Loa Kulu setiap Selasa, dan depan Mal Pelayanan Publik (MPP) setiap Jumat,” ungkapnya, Senin (17/3/2025).
Program ini tak hanya berfungsi sebagai wadah distribusi pangan murah, tetapi juga bagian dari kebijakan yang dijalankan Pemerintah Kabupaten Kukar untuk mengendalikan gejolak harga pasar. GPM pun dirancang menjangkau wilayah-wilayah yang rentan terhadap lonjakan harga.
“Saat ini memang belum bisa menjangkau semuanya, tapi kami akan mengupayakan anggaran agar bisa merata,” tambah Sutikno.
Guna memperluas cakupan program, Disketapang bekerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), yang sebelumnya telah menyelenggarakan GPM di sejumlah wilayah kecamatan. Kolaborasi ini diharapkan memperkuat efektivitas pendistribusian pangan murah ke seluruh daerah di Kukar.
Sutikno menambahkan bahwa pihaknya tetap siaga dan siap turun ke lapangan jika sewaktu-waktu terjadi gejolak harga yang signifikan.
“GPM di Halaman Parkir Masjid Agung Sultan Sulaiman adalah yang pertama di tahun 2025. Jika ada gejolak harga, kami siap turun lagi dengan GPM tambahan sesuai kebutuhan masyarakat,” pungkasnya. (Adv)