Disdamkarmat Kukar Perkuat Pembinaan Redkar Demi Tanggap Darurat yang Lebih Optimal

Oleh redaksi

pada Senin, 17 Maret 2025

Kepala Disdamkarmatan Kukar (Istimewa)

TENGGARONG – Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kutai Kartanegara (Kukar) terus berkomitmen meningkatkan kapasitas Relawan Pemadam Kebakaran (Redkar) melalui pembinaan berkelanjutan. Upaya ini dilakukan agar keberadaan Redkar tidak hanya sebatas formalitas, tetapi juga benar-benar mampu memberi kontribusi nyata dalam situasi darurat.

Kepala Disdamkarmat Kukar, Fida Hurasani, menegaskan bahwa pembentukan relawan harus diimbangi dengan pembinaan menyeluruh, baik dari segi keterampilan teknis maupun kesiapan mental.

“Saya tidak mau hanya sekadar membentuk tanpa membina. Kalau kita berani membentuk, kita juga harus berani membina. Relawan yang dibentuk harus memiliki kemampuan dan dampak nyata bagi lingkungan mereka,” ujarnya, Senin (17/3/2025).

Baca juga  DPMD Kukar Kawal Ketat Proses Pemekaran Desa, Pastikan Pembangunan Lebih Merata

Saat ini, jumlah Redkar di Kukar telah mencapai sekitar 700 orang yang tersebar di berbagai kecamatan. Namun, tantangan tetap ada, terutama dalam hal peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya peran relawan dan urgensi pelatihan berkelanjutan.

Keberadaan Redkar kini tak hanya difokuskan pada penanganan kebakaran semata. Mereka juga terlibat dalam berbagai kegiatan sosial dan kemanusiaan lainnya di desa dan kelurahan, menjadikan peran mereka semakin strategis dalam mempercepat respons terhadap berbagai kejadian darurat.

Baca juga  Festival Kreatif Pemuda Ramadan ke-2 Resmi Dibuka, Sekda Kukar Ajak Pemuda Berkreasi Positif

“Relawan bukan hanya untuk pemadaman kebakaran. Mereka bisa dikerahkan dalam berbagai kejadian darurat, baik di tingkat desa maupun kelurahan. Dengan keberadaan mereka, masyarakat bisa mendapatkan bantuan lebih cepat dalam berbagai situasi,” jelas Fida.

Fida menilai, keberadaan Redkar yang aktif di tingkat desa menjadi salah satu langkah preventif dalam menekan angka kebakaran serta meminimalkan dampak dari kejadian tak terduga. Namun, masih dibutuhkan kerja ekstra untuk membangun semangat relawan di tengah minimnya kesadaran sebagian masyarakat.

“Menjadi relawan itu tidak mudah, karena mereka harus rela mengorbankan waktu dan tenaga untuk tugas kemanusiaan. Ada yang antusias, tapi ada juga yang apatis. Ini tantangan besar bagi kami,” kata Fida.

Baca juga  Muara Muntai Ilir Tingkatkan Ekonomi Desa Lewat Perikanan dan Wisata Sungai

Meski begitu, Disdamkarmat Kukar tetap optimistis. Lewat pendekatan yang konsisten, peningkatan pelatihan, dan perluasan jejaring antar wilayah, pihaknya yakin Redkar akan terus tumbuh sebagai kekuatan andal di tengah masyarakat.

“Ke depannya, kami ingin Redkar bukan hanya ada dalam jumlah, tetapi juga memiliki keterampilan yang teruji. Dengan pembinaan yang berkelanjutan, mereka bisa menjadi garda terdepan dalam membantu masyarakat saat terjadi bencana,” pungkasnya. (Adv)

Bagikan: