TENGGARONG – Pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada 2025 di Kutai Kartanegara (Kukar) yang digelar pada 19 April 2025 tetap menunjukkan tingginya semangat masyarakat untuk berpartisipasi, meski menghadapi berbagai tantangan geografis dan waktu yang berdekatan dengan libur panjang.
Meskipun angka partisipasi pemilih belum mampu menyamai Pilkada reguler sebelumnya yang mencapai 70,98 persen, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar memperkirakan keikutsertaan warga tetap melampaui 60 persen. Kondisi ini dinilai sebagai cerminan antusiasme masyarakat yang layak mendapat apresiasi, di tengah keterbatasan waktu dan kondisi alam yang sulit.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kukar, Rinda Desianti, mengungkapkan bahwa tingkat partisipasi pada tanggal 19 April lalu diperkirakan mencapai sekitar 68,5 persen. “Tanggal 19 kemarin itu kami hitung tingkat partisipasi masyarakat sekitar 68,5 persen,” sebutnya, Rabu (23/4/2025).
“Memang belum setara dengan partisipasi Pilkada sebelumnya yang mencapai 70,98 persen. Tapi melihat kondisi pelaksanaan yang serba cepat, ini adalah hasil yang tetap harus diapresiasi,” timpalnya.
Dalam pelaksanaan PSU, berbagai kendala sempat dihadapi, mulai dari cuaca ekstrem hingga medan sulit. Di Kecamatan Kenohan, misalnya, banjir mengakibatkan jalanan terputus, namun warga tetap antusias datang ke TPS dengan menggunakan perahu ces demi menyalurkan hak pilihnya.
“Itu jadi bukti bahwa keinginan masyarakat untuk berpartisipasi tetap tinggi meskipun akses sangat terbatas. Karena dibandingkan pelaksanaan sebelumnya penurunanya hanya sekitar dua persen,” tambahnya.
Meski hasil rekapitulasi resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kukar masih dinantikan, Rinda memastikan bahwa pelaksanaan PSU di seluruh wilayah Kukar berlangsung dalam kondisi tertib dan aman. Ia juga menekankan bahwa nilai utama dalam pelaksanaan PSU kali ini bukan semata angka partisipasi, tetapi juga semangat warga dalam menjaga integritas demokrasi di tingkat lokal.
“Apapun hasil akhirnya, yang terpenting adalah masyarakat Kukar telah menunjukkan komitmennya untuk terus menjaga proses demokrasi tetap berjalan, bahkan dalam kondisi tidak ideal sekalipun,” tutupnya. (Adv)