Jembatan dan Jalan Jadi Fokus, Kecamatan Kenohan Kejar Pemerataan Pembangunan di Hulu Kukar 

Oleh redaksi

pada Jumat, 2 Mei 2025

Camat Kenohan, Kaspul (Istimewa)


TENGGARONG – Komitmen Pemerintah Kecamatan Kenohan untuk mempercepat pembangunan di wilayah hulu Kutai Kartanegara (Kukar) mulai menunjukkan arah yang semakin konkret. Berbagai program infrastruktur kini digarap sebagai bagian dari upaya mengangkat Kenohan dari ketertinggalan yang selama ini membayangi.

Menurut Camat Kenohan, Kaspul, tahun 2025 menjadi momen penting dalam pelaksanaan program prioritas yang menyasar tiga bidang utama: perbaikan kantor pemerintahan, penyediaan fasilitas publik, dan peningkatan konektivitas antarwilayah.

Baca juga  Diskop UKM Kukar Siapkan Tim Khusus Dampingi UMKM Hadapi Tantangan Usaha

“Salah satu target utama tahun ini adalah pembaruan kantor Kecamatan Kenohan. Jika sesuai jadwal, pembangunan akan dimulai pada bulan Juni,” ujar Kaspul, Jumat (2/5/2025).

Bukan hanya gedung kantor, fasilitas publik seperti Balai Pertemuan Umum (BPU) juga mendapat perhatian. Dengan tambahan anggaran Rp1,5 miliar, kapasitas BPU akan ditingkatkan untuk mendukung aktivitas sosial masyarakat dari berbagai desa di wilayah tersebut.

Meski begitu, konektivitas masih menjadi tantangan terbesar yang dihadapi Kenohan. Salah satunya adalah proyek Jembatan Rombong, yang diharapkan bisa membuka akses ke Kabupaten Kutai Barat dan menghubungkan wilayah-wilayah yang selama ini terisolasi.

Baca juga  Dispar Hadirkan Inovasi Baru, Platform Digital untuk Jelajahi Surga Wisata di Kukar

“Jembatan ini bukan hanya kebutuhan fisik, tapi juga simbol keterhubungan wilayah hulu yang selama ini terisolasi,” kata Kaspul.

Kaspul juga menekankan pentingnya pembangunan jalan baru dari Kahala Ilir menuju Desa Pendemaran. Saat ini, warga harus menempuh jarak hingga 21 kilometer karena belum tersedianya jalur langsung. Padahal, jika dibuka jalan baru, hanya dibutuhkan 9 kilometer.

Baca juga  Koperasi Sawit Belayan Sejahtera Sumbang Rp 1 Miliar PPN per Bulan

Ia menyebut kebutuhan anggaran untuk proyek tersebut mencapai Rp30 miliar, dan mendesak perhatian serius dari pemerintah daerah.

“Kalau Kenohan ingin tumbuh sebagai pusat kecamatan yang benar-benar hidup dan berkembang, maka infrastruktur dasarnya tidak bisa ditawar. Jalan dan jembatan adalah nadi kemajuan,” tegasnya. (Adv)

Bagikan: